Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 29 Mei 2009

BERUSAHA MEMAHAMI LAW OF ATTRACTION…

Dear All LOA-ers,
Di dalam kehidupan ini, kita tidak mungkin menjadi, berbuat, dan memiliki segalanya yang ada di dalam dunia kita yang besar dan indah ini. Anda perlu membuat suatu pilihan, Anda harus memilih, dan pilihan-pilihan yang Anda buat pada gilirannya akan menentukan seberapa sukses Anda di dalam delapan bidang penting kehidupan ini: kebahagiaan, kesehatan, kedamaian, kemakmuran, ketenteraman, persahabatan, keluarga, dan pengharapan. Semuanya bergantung pada Anda untuk memilih yang terbaik, dan merelakan yang baik.
Dalam kaitannya dengan sebuah pilihan hidup ini, pada umumnya manusia meminta pertimbangan kepada Sang Maha Kuasa, penguasa alam dan seisinya ini, dalam bentuk permohonan kepada Tuhan Allah, yang lebih sering disebut Do’a itu. Setiap orang di dalam kehidupannya saya yakin pasti selalu berdo’a, atau setidaknya pernah berdo’a. Saya ingat ada firman Allah SWT seperti ini: “Berdo’alah kepadaKu, maka akan Aku kabulkan do’amu”.
Cuplikan ayat suci ini sudah menunjukkan pada kita, bahwa setiap do’a atau permintaan manusia pasti akan dikabulkan Tuhan. Prinsipnya, Allah tidak pernah menolak do’a ummatNya. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah; kenapa banyak orang merasa do’a permintaannya ke Tuhan selalu gagal? Kok Tuhan tega menolak permintaan ummat-Nya? Apakah Tuhan ingkar janji? Sekarang, saya berani pastikan kepada Anda, Tuhan tidak pernah ingkar janji. Tuhan adalah Dzat yang Maha Suci, jadi Dia tidak akan mengingkari janjiNya. Setiap janji Tuhan pasti akan dipenuhiNya.
Jadi, kenapa do’a kita tidak dikabulkan? Banyak orang berdo’a minta kekayaan, tapi kemiskinan yang didapat. Minta kesehatan, tetapi malah mereka sakit-sakitan. Minta kesuksesan, tapi malah gagal terus menerus. Kenapa? Saya akan beritahukan kepada Anda, apa sebab suatu do’a tidak terkabul. Penyebabnya sebenarnya adalah diri kita sendiri. Keyakinan diri kita sendiri terhadap isi do’a dan keyakinan bahwa Tuhan akan membantu serta mengabulkan do’a kita adalah faktor penentu terkabulnya permintaan keinginan kita.
Saya ingat seorang ustadz pernah mengatakan tentang firman Allah sebagai berikut: “Aku adalah seperti apa pun yang diprasangkakan hambaKu kepadaKu”. Jadi dari firman Tuhan tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Tuhan akan mengikuti saja apa yang manusia pikirkan mengenai Dia. Apapun prasangka manusia kepada Tuhan, Dia pasti mengikutinya. Kalau kita berpikir dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti mengabulkan do’a kita; terkabulah do’a kita. Jika kita meragukan Tuhan nggak bakal mengabulkan do’a kita; maka gagallah kita. “Jadilah, maka akan Jadilah itu”, begitu bunyi firman Ilahi di Kitab Al Qur’an. Saya percaya benar akan hal itu. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan.
Do’a merupakan kekuatan terbesar di dunia ini, yang tersedia bagi setiap orang dalam memecahkan berbagai masalahnya. Sekarang ini, banyak orang semakin menyadari pentingnya suatu do’a; karena mereka sudah merasakan bahwa do’a bisa meningkatkan rasa “efektivitas diri”. Do’a semakin memperkuat mereka dalam segala hal yang menimpa kehidupan mereka. Do’a adalah suatu energi dahsyat, yang bisa mengisi ulang energi kita, yang telah menyusut habis. Dengan do’a, Anda akan merasakan aliran energi masuk ke seluruh bagian tubuh Anda. Perbanyaklah do’a Anda di setiap harinya, maka Anda tidak akan pernah merasakan kekurangan energi. Do’a memberi Anda semangat juang, menyegarkan diri Anda.
Kekuatan do’a bisa membantu Anda menormalkan kehidupan Anda, meniadakan kelemahan atau kemunduran Anda, menyehatkan fisik Anda dan membentuk sikap Anda menjadi lebih baik. Sangat penting untuk Anda pahami, bahwa Anda berurusan dengan kekuatan “maha dahsyat”, kekuatan paling hebat di dunia, saat Anda berdo’a. Kalau Anda dengan penuh keyakinan meminta sesuatu kepada “Yang Maha Dahsyat”, maka Dia pasti mengabulkan do’a Anda. Sebagaimana cuplikan firman Allah SWT dalam Hadits, “Mintalah kepada-Ku, maka pasti Aku beri”.
Itulah janji Allah, Dia akan memberikan apapun yang diminta manusia. Berimanlah kepada Tuhan Allah, maka Dia pasti membantu Anda. Berdo’alah selalu kepada Allah, niscaya Anda akan memperoleh apapun yang Anda minta.
Nah, berkaitan dengan isi naskah Hermes Trimegistos yang menjadi sumber The Secret dan Law of Attraction versi The Secret, kalau saya menyimpulkannya sederhana saja. Yaitu pada intinya orang bisa mengendalikan LOA dengan baik, jika dia bisa memahami cara-cara berdo’a yang benar…bukan sekedar meminta sesuatu kepada Tuhan Allah.
Yaa…inti LOA ADALAH DO’A YANG BENAR CARANYA. Menurut saya, di dalam DO’A YANG BENAR, sudah terkandung 3 Unsur Hermes, yang berhasil ditemukan oleh Geber seorang ahli kimia. Di film The Secret muncul seorang ahli kimia berambut putih berpakaian ala dutch.
(Sumber: dari sebuah buku yang berjudul Mahkota Sufi karya Idries Shah. Juga disertai dengan penemuan 3 unsur yang dimaksud oleh Hermes):
“Kebenaran, kepastian, yang terpercaya, tanpa kesalahan. Apa yang di atas sama seperti apa yang di bawah. Apa yang di bawah sama seperti apa yang di atas. Keajaiban dan kesatuan harus diraih. Segala sesuatu terbentuk dari kontemplasi kesatuan dan segalanya lahir dari kesatuan melalui adaptasi. Orangtuanya adalah Matahari dan Bulan. Ia dilahirkan oleh angin dan dibesarkan oleh bumi. Segala ketakjuban berasal darinya dan mempunyai kekuatan sempurna. Lemparkan ia ke bumi, menyatukan kekuatan atas dan bawah. Dengan demikian engkau akan memiliki iluminasi dari semua dunia dan kegelapan akan sirna. Ini merupakan kekuatan dari semua kekuatan — ia menguasai yang lembut dan menembus yang padat. Inilah cara-cara penciptaan dunia. Di masa depan, berbagai perkembangan yang mengagumkan akan muncul dan inilah jalannya. Akulah Hermes, Guru (Hikmah) Tritunggal, dinamakan demikian karena Aku memegang Tiga unsur dari semua hikmah. Dengan demikian mengakhiri pengungkapan kerja Matahari.”
Tiga unsur yang dimaksud Hermes menurut Geber adalah:1. Garam 2. Sulfur 3. Merkuri . Geber mengungkapkan pengertian tiga unsur ini yaitu:
1. Garam = Milhum = Pikiran/Pengetahuan
2. Sulfur = Kibrit = Kebesaran/Keagungan
3. Merkuri = Zibaq = Gebrakan/Tindakan
Dan, jika ketiga unsur ini disatukan akan menjadi EMAS.
Jadi DO’A YANG BENAR sudah mengandung gabungan 3 Unsur Hermes yang secara simbolis filosofis dikatakan menjadi EMAS. Yang mana EMAS sudah dikenal sebagai simbol NOMOR SATU…atau YANG PALING UTAMA…THE PRIME…
Oleh karena itu, DO’A YANG BENAR itu adalah DO’A EMAS…sehingga boleh dikata sebagai do’a yang sudah sangat menyatu dengan TUHAN ALLAH…Oleh sebab itu, jika DO’A EMAS sudah berhasil kita lakukan, maka yang namanya LOA dengan segala aspeknya pastilah terjadi dengan sendirinya.
Kalau toh kemudian ada yang menyimpulkan adanya ATTRACTOR FACTOR…itu hanyalah sebuah kesimpulan setelah manifestasinya terbukti benar terjadi. Jadi LOA sebenarnya tak lebih dari sebuah DO’A EMAS… DO’A YANG MAQBUL…
Demikian uraian LOA menurut saya. Semoga bisa membantu. Sukses selalu.
Salam Luar Biasa Prima!
sumber : Wuryanano


Baca Selengkapnya......

Kamis, 21 Mei 2009

Memperkuat Rasa Syukur

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, terutama bagi Anda yang belum menjadikan syukur sebagai sesuatu yang otomatis.
Cara pertama adalah dengan membuat Jurnal Rasa Syukur, yaitu sebuah buku atau catatan harian yang berisi semua ungkapan rasa syukur, ucapan terima kasih, kesenangan atau peristiwa keberuntungan yang Anda alami selama ini. Michael Losier menyebutnya sebagai Jurnal Bukti Kemakmuran (Journal of Abundance Evidence). Saya lebih senang menyebutnya sebagai Buku Harian Keberuntungan (Lucky Diary) sebagaimana istilah yang dikemukakan oleh Richard Wiseman dalam bukunya Luck Factor.
Dengan membuat Buku Harian Keberuntungan, maka kita akan menyadari bahwa nikmat yang diberikan Tuhan itu sangat banyak yang sudah kita rasakan, walaupun sebenarnya sangat jauh lebih banyak dari yang kita mampu menghitungnya. Dengan membuat Buku Harian Keberuntungan, kita akan lebih menyadari betapa Tuhan mencintai makhlukNya. Betapa beruntungnya kita. Dengan kesadaran itu, maka kita akan mudah bersyukur kepadaNya. Buku Harian Keberuntungan juga akan membuat kita terus merasa berkelimpahan. Perasaan kita jadi enak (feel good) dan pada akhirnya akan mengaktifkan Hukum Ketertarikan.
Bagi orang-orang yang merasa bahwa hidupnya belum beruntung, penuh dengan kesialan dan penderitaan, maka cara ini cocok untuk dilakukan. Karena jika orang-orang semacam ini terus mengeluh dan mengeluh terus, maka mereka akan semakin jauh dari keberuntungan. Hukum Ketertarikan tidak akan bekerja pada orang-orang yang feel bad. Oleh sebab itu bersyukurlah agar bisa feel good. Bersyukurlah terhadap hal-hal rutin yang jarang kita syukuri, misalnya kesehatan kita, keluarga kita dan sebagainya.
Cara kedua adalah dengan “melihat ke bawah”, yaitu memperhatikan orang-orang yang lebih “tidak beruntung” dibandingkan kita, antara lain orang-orang yang lebih miskin, lebih bodoh, lebih susah, lebih menderita, lebih gendut, lebih jelek, lebih sial dan sejenisnya.
Bersyukurlah karena Anda memiliki pekerjaan, sementara banyak orang terpaksa harus mengemis untuk hidup. (Lihat di jalanan, banyak anak-anak terpaksa mengemis agar tetap survive). Bersyukurlah Anda dapat mengenyam pendidikan yang layak, sementara banyak orang yang membacapun tidak bisa. (Lihat di daerah terpencil dimana para orang tua belum sadar dengan pentingnya pendidikan). Bersyukurlah Anda masih dapat makan tiga kali sehari, sementara di belahan dunia yang lain banyak orang yang menjadi kurus kering dan kurang gizi (Lihat di beberapa negara Afrika yang rakyatnya menderita karena perang dan kelaparan). Dan bersyukurlah karena Anda masih dapat bernafas, sementara banyak orang yang untuk bernafas saja masih memerlukan bantuan. (Lihat di berbagai rumah sakit dimana orang memerlukan alat dan ‘mesin’ agar bisa tetap bernafas).
Cara ini juga bisa dipakai jika Anda mengalami suatu kesialan atau kejadian yang tidak menguntungkan. Pandanglah kesialan Anda dari sisi yang positif, perlunaklah dampak kesialan itu dan bayangkan bahwa keadaan bisa lebih buruk lagi. Ungkapan-ungkapan seperti, “Untung cuma kepleset, coba kalau jatuh”, “Untung masih selamat, penumpang yang lain pada mati”, “Syukurlah hanya rugi sedikit, belum sampai satu milyar”, “Tidak naik kelas nggak apa-apa, berarti guru-gurumu masih menyayangimu”, “Gajiku hanya naik 5%, tapi aku bersyukur karena di perusahaan lain banyak yang tidak naik gaji” dan sebagainya, adalah contoh-contoh memandang kesialan atau ketidakberuntungan secara positif agar Anda tidak semakin larut dalam kesedihan dan Anda akan tetap bersyukur. Saya kira dalam falsafah Jawa sangat dikenal prinsip ini, makanya banyak orang tua memberi nama anaknya “Untung” atau “Bejo”.
Mungkin Anda bertanya, “Lha, kalau kita bersyukur terus, kapan majunya, apakah ini tidak berarti pasrah dengan keadaan dan tak mau berusaha agar lebih baik ?” Pertanyaan yang bagus. Tetapi harus diingat bahwa kita berbicara mengenai hal yang telah terjadi, bukan masa depan. Ini hanyalah masalah waktu terjadinya (kalau di dalam pelajaran Bahasa Inggris disebut dengan tenses, ada past tense ada juga future tense). Kunci jawabannya adalah “semua yang telah terjadi harus disyukuri”, karena tidak ada gunanya disesali. Aa Gym sering membuat perumpamaan, “Kalau nasi sudah menjadi bubur, ya sudah. Tambahkan santan, kasih irisan daging ayam, kasih bawang goreng dan krupuk. Maka jadilah bubur ayam.” Jadi, ambil sisi positif dari kejadian yang sudah terjadi. Sedangkan yang menyangkut masa depan, boleh disyukuri dan sangat disarankan untuk mengharapkan yang lebih baik. Bisa dipahami kan ?
Kembali ke cara bersyukur, cara yang ketiga adalah dengan banyak memberi, bersedekah, bermurah hati dan melayani orang lain. Dengan banyak memberi (bukan hanya uang, tetapi apapun juga), maka akan tercipta mentalitas kelimpahan (abundance consciousness) sehingga kita akan lebih bersyukur lagi dan akan mengaktivasi Hukum Ketertarikan. Akhirnya hidup kita akan lebih beruntung lagi. Begitu seterusnya, yang akan berulang lagi seperti sebuah siklus atau lingkaran, tapi lingkaran malaikat, bukan lingkaran setan.
Dan cara keempat, mulai dan akhiri hidup Anda setiap hari dengan rasa syukur. Ketika mau tidur, ucapkan syukur kepada Tuhan, masukkanlah ke dalam hati, rasakan betapa Tuhan telah melindungi hidup Anda selama seharian penuh. Teruslah mengucap syukur sampai Anda terlelap dalam tidur (saat otak dalam gelombang alpha atau theta). Dengan demikian maka tidur Anda akan tenang dan damai, tidur yang berkualitas, tidur yang bisa menghadirkan ide-ide segar ketika Anda ‘pasif’ di gelombang alpha, theta dan delta. Demikian pula, lakukan hal yang sama ketika Anda bangun tidur di pagi hari. Bersyukurlah karena Tuhan (melalui para malaikatNya) telah menjaga Anda sepanjang malam. Bersyukurlah karena Anda bisa bangun dengan segar di pagi hari dan siap untuk melakukan aktivitas dengan bersemangat lagi di hari yang baru. Dengan cara itu maka hidup Anda akan selalu diliputi oleh rasa syukur. Wish You Luck. (SA).


Baca Selengkapnya......

Rasa syukur adalah Energi yang dahsyat

Salah satu energi terdahsyat yang dapat anda rasakan adalah rasa syukur. Bersyukurlah atas segala sesuatu, dan anda akan mengubah perasaan anda. Bersyukurlah atas kehidupan, napas, rumah anda, artikel ini, atau apapun. Begitu merasa bersyukur, anda berada di dalam energi yang dapat menciptakan mukjizat.
Anda harus menyadari bahwa anda memiliki banyak hal dalam kehidupan ini. Ketika anda membandingkan kehidupan anda dengan kehidupan pendududk dunia ketiga, anda dengan cepat akan melihat bahwa anda hidup bagaikan seorang raja atau ratu. Anda pasti memiliki makanan, air dan tempat tinggal dan mungkin juga kulkas, televisi, radio dan computer. Berjuta-juta orang tidak memilikinya. Sadarilah bahwa anda diberkati dengan kelimpahan yg sangat besar saat ini, bersyukurlah untuk hal itu, dan anda akan menarik lebih banyak kelimpahan.

Menyembuhkan penyakit

Seorang teman saya, pernah menyembuhkan dirinya sendiri dari penyakit parahnya dengan sebuah pernyataan syukur. Waktu itu tampaknya tak ada yang dapat menolongnya. Lalu ia terinspirasi untu menulis sebuah pernyataan sederhana namun meyakinkan yang ia ucapkan setiap jam, ia rekam pada sebuah kaset dan mainkan kembali bagi dirinya sendiri, dan ia tulis serta disebarkan di berbagai penjuru rumahnya. Ia membuat sebaris kalimat itu menjadi bagian hidupnya.
Dan dalam 24 jam, Ia sembuh. Apa sebenarnya bunyi sebaris pernyataan yang ia gunakan ?
“ Terima kasih, Tuhan, atas semua berkat yang telah saya terima dan untuk semua berkat yang sedang saya terima saat ini."
Saya bukan ilmuwan, jadi saya tidak akan berusaha menjelaskan cara hal itu bekerja. Bagaimanapun energi anda mengirimkan sinyal yang menarik lebih banyak sinyal daripada yang anda kirimkan.
Ubahlah sinyal anda, dan hasil yang akan anda dapatkan akan berubah.
Ubahhlah energi anda, dan anda akan mengubah apa yang anda alami.
” Energi yang anda pancarkan adalah hasil yang anda dapatkan ‘ Itulah Faktor Penarik
Sekali lagi, rasa syukur dapat mengubah segalanya. Mulailah bersyukur dengan tulus atas apa yang anda miliki. Lihatlah tangan anda,, atau artikel ini, atau suami/istri/anak/sahabat/teman anda, apapun yang anda cintai dan syukuri. Resapilah perasaan itu.

Itulah energi yang dapat membantu anda mewujudkan apapun yang anda inginkan

Baca Selengkapnya......

Selasa, 19 Mei 2009

Hubungan Antara Kekuatan Pikiran dan LoA

February 12, 2009 by admin  
Filed under Syahril Syam
Oleh: Syahril Syam
Hal paling menarik ketika membicarakan hubungan antara kekuatan pikiran kita dan Law of Attraction (LoA-Hukum Tarik Menarik), adalah ketika kita mengawalinya dengan membahas dunia medis. Anda mungkin pernah mendengar tentang efek plasebo. Kata plasebo berasal dari bahasa Latin yang secara harfiah berarti: “saya akan menyenangkan (Anda)”. Dalam kedokteran modern, kata ini merujuk pada obat atau prosedur yang tidak memiliki bahan aktif menyembuhkan, tetapi diberikan hanya dengan tujuan menenangkan atau menyenangkan pasien. Contoh yang sering kita dengar mengenai hal ini adalah ketika seorang pasien yang diberi obat dan ternyata sembuh. Tetapi ternyata, obat yang diberikan bukanlah obat yang sesungguhnya tetapi hanya berupa pil gula yang tidak memiliki khasiat menyembuhkan sama sekali.
Sebenarnya efek plasebo bekerja berdasarkan tiga hukum sederhana:
1. Kepercayaan pasien
2. Kepercayaan dokter
3. Kekuatan spiritual yang dibangkitkan oleh rasa saling percaya antara dokter dan pasien, yang menghubungkan secara emosional dokter dan pasien
Ketiga faktor inilah yang melandasi kerja dari efek plasebo itu. Penelitian telah membuktikan bahwa sekitar 75 persen pasien yang diperiksa oleh dokter tidak dapat ditolong dengan obat atau operasi tertentu. Akan tetapi, banyak orang yang tertolong hanya karena mereka mengunjungi dokter, percaya kepadanya, dan mendapatkan rasa aman darinya.
Penelitian lain juga membuktikan hal ini, yaitu ketika dilakukan penelitian pada ibu-ibu yang akan segera melahirkan di Guatemala. Para peneliti ingin mengatahui tentang efek “kehadiran pendamping” dalam persalinan. Dr. Roberto Sosa dan koleganya menemukan bahwa para wanita yang didampingi seorang sahabat (atau keluarga yang memberikan dorongan moral positif) selama persalinan berpeluang jauh lebih kecil mengalami komplikasi yang memerlukan tindakan medis daripada mereka yang tanpa pendamping.
Yang mengherankan, persalinan ibu-ibu dengan pendamping berlangsung lebih cepat dan mudah. Ibu-ibu dengan pendamping juga cenderung lebih lama terjaga setelah melahirkan, dan mereka lebih banyak tersenyum, membelai, atau berbicara dengan bayi mereka yang baru lahir. Penelitian ini menunjukkan bahwa seorang pendamping dapat mengurangi stres dan kecemasan yang dapat mempersulit proses persalinan.
Penelitian yang lain juga dilakukan di Rumah Sakit Umum Massachusetts. Penelitian ini ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh seorang dokter yang ramah – terutama dokter spesialis anestesiologi – dalam proses pemulihan pasien. Para pasien kemudian dibagi menjadi dua kelompok, dan tidak seorang pun – dokter-dokter lain, staf rumah sakit, dan pasien – mengetahui ke dalam kelompok mana pasien tertentu dimasukkan. Oleh karena itu, semua pasien ditangani secara rutin, tanpa perhatian atau perlakuan khusus selama penelitian. Dan kedua kelompok diatur berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan jenis operasi.
Sebelum pasien dioperasi, pada kelompok pertama, seorang dokter spesialis anestesiologi berbicara kepada setiap pasien dengan acuh tak acuh. Dia memberikan penjelasan singkat mengenai operasi yang akan dilakukan dan waktu yang diperlukan untuk pemulihan. Kelompok ini juga tidak mendapat perawatan khusus. Sedangkan untuk kelompok kedua, mereka mendapat kunjungan dokter spesialis anestesiologi yang sama, tapi menghabiskan waktu beberapa menit lebih lama untuk berbincang-bincang secara ramah dengan pasien dan mencoba membangun semacam ikatan pribadi. Dia mendengarkan keluhan dan kecemasan pasien, dan menjawab berbagai pertanyaan pasien seputar operasi yang akan dilakukan. Secara keseluruhan, perbincangan ini dilakukan dalam suasana hangat dan menimbulkan rasa percaya dan rasa aman terhadap pasien.
Setelah operasi selesai, muncul perbedaan nyata antara kedua kelompok. Sekalipun staf rumah sakit diperbolehkan memberikan obat penghilang nyeri sebanyak yang diperlukan oleh kedua kelompok; kenyataannya kelompok kedua hanya meminta separo jumlah yang diminta oleh kelompok pertama. Pasien pada kelompok kedua juga lebih cepat pulih dan mereka dipulangkan dari rumah sakit rata-rata 2,7 hari lebih awal dari kelompok pertama.
Ada lagi penelitian yang agak “sedikit menipu” yang dilakukan pada tahun 1950-an. Penelitian ini dilakukan pada proses pembedahan pasien. Pasien pada kelompok pertama dilakukan sebuah pembedahan yang sesungguhnya atas penyakit yang dialami, sedangkan pada kelompok kedua hanya dilakukan sebuah sayatan tidak berarti setelah dilakukan pembiusan.
Hasilnya cukup mencengangkan, pasien pada kelompok kedua – yang mendapat sayatan tidak berarti – seratus persen dari jumlah mereka sembuh dari penyakitnya. Sedangkan pada kelompok pertama, hanya sebesar 76 persen dari jumlah mereka yang mengalami perbaikan. Walau ada unsur penipuan (dan oleh sebab itu cara ini tidak diperbolehkan dilakukan dewasa ini), kita dapat melihat bahwa kekuatan pikiran berupa kepercayaan dan keyakinan pasien dapat mempengaruhi tubuh mereka.
Saya ingin menambahkan kepada Anda satu penelitian lagi, yang dilakukan terhadap pasien penderita asma di Pusat Medis Downstate di Brooklyn. Para pasien diminta menghirup zat tidak berlabel. Mereka hanya diberitahu bahwa zat tersebut, untuk sementara waktu, akan memperberat gejala asma mereka. Apa yang terjadi? Banyak di antara mereka ketika menghirup zat tersebut mendapat serangan asma berat. Mereka mulai tersengal-sengal, sulit bernapas, dan megap-megap tanpa kendali. Padahal zat yang mereka hirup hanyalah larutan garam yang tidak berbahaya.
Yang lebih menarik lagi adalah ketika mereka kemudian diminta untuk menghirup larutan zat penawar dan dikatakan bahwa ketika mereka menghirupnya, gejala asma mereka akan mereda. Dan benar sekali. Mereka yang tadinya mendapat serangan asma, setelah menghirup zat penawar tersebut, serangan asma yang terjadi segera berhenti. Dan yang sangat menarik disini adalah: zat penawar yang mereka hirup tadi adalah larutan garam yang sama dengan larutan garam yang dihirup tadi.
Serangkaian penelitian ini membuktikan kepada kita bahwa kekuatan PERCAYA ATAU YAKIN yang ditimbulkan oleh seseorang atau mendapat respon positif dari orang lain sehingga PERCAYA, dapat mempengaruhi tubuh. Dr. Joan Z. Borysenko dari Fakultas Kedokteran Harvard mengungkapkan bahwa pasien-pasien penderita kanker yang hidup lebih lama memiliki sejumlah persamaan:
1. Mereka tidak mudah cemas atau tertekan; mereka dilaporkan memiliki keyakinan dan rasa percaya diri
2. Mereka memiliki “semangat juang” untuk sembuh. Mereka memiliki TEKAD yang kuat untuk sembuh.
Penelitian tentang efek plasebo telah memberikan begitu banyak bukti bahwa pikiran kita dapat mempengaruhi tubuh dan keyakinan yang begitu kuat dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit fisik. Pertanyaan yang bisa kita ajukan lebih lanjut adalah: Jika kekuatan pikiran kita mampu mempengaruhi tubuh kita, maka apakah kekuatan pikiran kita juga mampu mempengaruhi segala sesuatu di luar tubuh kita? Atau dengan kata lain, apakah kekuatan pikiran kita juga mampu mempengaruhi realitas di luar diri kita?
*) Syahril Syam adalah seorang konsultan, terapis, public speaker, dan seorang sahabat yang senantiasa membuka diri untuk berbagi dengan siapa pun. Ia memadukan kearifan hikmah (filsafat) timur dan kebijaksanaan kuno dari berbagai sumber dengan pengetahuan mutakhir dari dunia barat. Ia juga adalah penulis buku best seller The Secret of Attractor Factor. Teman-temannya sering memanggilnya sebagai Mind Programmer, dan dapat dihubungi melalui ril@trainersclub.or.id

Baca Selengkapnya......

DI MANAKAH PEMIKIRAN ANDA

Sekali lagi, Faktor Penarik selalu bekerja. Faktor Penarik adalah spirit yang memberi Anda apa yang menjadi fokus anda . Jika Anda berfokus pada kekurangan, Anda akan mendapatkan kekurangan. Jika Anda berfokus pada punggung yang sakit, Anda akan mendapatkan punggung yang lebih sakit. Jadi, untuk langkah Pertama, apa yang harus Anda lakukan hanyalah memperhatikan apa yang menjadi fokus Anda selama ini.
Di manakah pemikiran Anda ?
Di manakah pembicaraan anda ?
Jawaban Anda akan menjadi papan loncat yang akan membawa Anda ke langkah selanjutnya dalam proses pembuatan keajaiban itu…..

Manusia adalah sebuah magnet, dan setiap garis, titik, serta detail pada pengalamannya berasal dari daya tariknya sendiri.

Elizabeth Towne, The Life Power and How To Use It, 1906


SARAN SOCRATES

Saya menyukai cerita Socrates ini, tentang cara menangani orang-orang yang berpikiran negatif.
Suatu hari, seorang pria tergopoh-gopoh mendatangi Socrates dan berkata, “Saya mempunyai beberapa berita untuk anda.”
Socrates mengangkat tangannya untuk menghentikan pria yang bersemangat itu.
“Pertama-tama izinkanlah saya bertanya mengenai tiga hal,”kata Socrates.
“Oh, ehm, baiklah,” jawab sang pria tersebut
“Apakah berita yang akan Anda ceritakan itu adalah sesuatu yang benar-benar Anda yakini kebenarannya?”
“Wah, tidak,” jawab pria itu. “Tetapi saya mendengarnya dari sumber yang dapat dipercaya.”
“Baik sekarang pertanyaan kedua,”kata Socrates. “ Apakah berita yang ingin Anda ceritakan itu tentang seseorang yang Anda kenal secara pribadi.”
“Wah, tidak,” kata pria itu. Tetapi saya kira anda mengenal orang itu.
“Baiklah,” kata Socrates. Izinkanlah saya mengajukan pertanyaan terakhir. Apakah berita itu positif atau negatif?”
“Yah, negatif.”
“Tunggu sebentar,” kata si bijak Socrates. “ Anda ingin menceritakan sebuah berita yang tidak Anda ketahui sendiri kebenaranya, tentang seseorang yang tidak Anda kenal sama sekali, dan yang bersifat negatif.”
“Wah, kedengarannya buruk sekali jika Anda menyatakan seperti itu.”
“Saya kira saya tidak perlu mendengarnya,” kata Socrates


Baca Selengkapnya......

Minggu, 17 Mei 2009

Berbahagialah selalu....................................

Inilah rahasianya, apa yang saya sebut sebagai jalan pintas untuk menciptakan kehidupan yang anda inginkan : berbahagialah sekarang.
Itu saja. Jika anda dapat berbahagia sekarang, pada saat ini juga, anda akan mendapatkan apapun yng anda inginkan. Mengapa ? Karena dibalik semua yang Anda inginkan terdapat hasrat akan kebahagiaan. Pada tahun 1917, Ralph Parlette menulis dalam bukunya, The Business of Life, “ Apapun yang kita lakukan, kita melakukannya untuk menjadi bahagia, entah kita sadari atau tidak.”
Anda menginginkan sebuah mobil baru agar anda bahagia.
Anda menginginkan lebih banyak uang agar Anda Bahagia;
Anda menginginkan kesehatanyang lebih baik agar Anda Bahagia.
Anda menginginkan hubungan yang penuh kasih dan penuh gairah agar Anda Bahagia
Kebahagiaan adalah tujuan Anda.
Dan inilah rahasia yang lain : Anda tidak perlu memiliki apapun untuk menjadi bahagia saat ini. Anda dapat memilih untuk menjadi bahagia
Saya tahu bahwa hal itu sulit dipahami. Hari ini saya mendapatkan telpon dari seorang perawat yang merawat sahabat saya, Pendeknya telpon itu sangat mengganggu perasaan saya. Saya diberi tahu bahwa teman saya mungkin memerlukan rehabilitasi karena ketergantungan pada obat terlarang. Berita ini mengacaukan pikiran saya, dan langsung membuat saya tidak bahagia.
Beberapa jam kemudian, saya pergi keluar untuk menemui seorang akupungtur, Saat saya mengemudikan kendaraan melalui daerah perbukitan di daerah yang sangat indah dan saya tinggal di daerah itu, saya menyadari bahwa bagaimanapun juga saya dapat merasa bahagia. Ketidakbahagian saya tidak akan menolong saya, atau teman saya,atau perjalanan saya. Saya dapat memilih untuk berbahagia.
Apakah hal itu terdengar seperti pemikiran yang aneh? Kita diajarkan bahwa lingkungan luar mendiktekan bagaimana perasaan kita. Apa yang saya pelajari adalah bahwa lingkunan luar hanyalah sebuah ilusi. Oh, tetapi ilusi kelihatanya benar-benar nyata. Saya setuju. Namun, apa yang menciptakan lingkungan luar itu adalah suasana batin Anda. Dan di situlah Faktor Penarik berperan.
Seperti yang ditulis oleh Paul Ellsworth dalam buku klasiknyapada tahun 1924, The Mind Magnet, “Kesadaran adalah Penyebab.”

Sumber : Joe Vitale, The Attractor Factor’s book


Baca Selengkapnya......

Titik start sebuah KEMAKMURAN

Dasar-dasar kemakmuran

Mungkin kisah berikut akan memberi anda gambaran singkat tentang apa yang saya bicarakan dan mempersiapkan anda untuk tahap selanjutnnya :
Suatu kali saya membaca sebuah buku bagus yang ditulis pada ahun 1920 bejudul Fundamentals of Prosperity karangan Roger Banson. Ia mengakhiri bukunya dengan bertanya kepada presiden Republik Argentina mengapa Amerika selatan, dengan semua kekayaan alam dan keindahannya, sangat ketinggalan dibanding Amerika Utara dalam hal kemajuan dan pemasaran.
Sang presiden menjawab : “ Saya sampai pada kesimpulan bahwa Amerika selatan diduduki oleh orang Spanyol yang datang kesana untuk mencari emas, tetapi Amerika utara diduduki oleh Pilgrim Fathers yang datang kesana untuk mencari Tuhan’.
Di mana Fokus Anda ?
Pada Uang ataukah pada spirit ?
Pada tujuan yang anda inginkan ataukah pada spirit yang membawa hal itu kepada anda ?

Cara menjadi jutawan

Bertahun-tahun yang lalu, Scrully Blotnick mengadakan penelitian pada 1.500 orang. Mereka dibagi menjadi 2 kategori :

Kategori A berkata bahwa mereka akan mengejar Uang terlebih dahulu dan baru akan melaksanakan apa yang benar benar mereka inginkan kemudian. Ada 1.245 orang yang masuk grup ini.

Kategori B berkata bahwa mereka akan mengutamakan minat mereka, dan percaya bahwa uang akan mengikuti mereka kemudian. Ada 255 orang yang menganut Kategori ini.

Apa yang terjadi ?

20 Tahun kemudian, ada 101 jutawan dari kedua grup itu. Hanya 1 orang yang berasal dari Grup kategori A. 100 orang jutawan lainnya berasal dari grup kategori B, grup yang berkata bahwa mereka akan mewujudkan gairah mereka dahulu dan uang akan datang kemudian. Di sanalah terletak petunjuk lain tentang cara menarik uang kepada kita.

Di manakah fokus Anda – pada uang atau pada gairah Anda ?



Baca Selengkapnya......

Sabtu, 16 Mei 2009

22 Cara Aplikasi Hukum Ketertarikan



Bagaimana caranya ... begitu pertanyaan teman-teman yang sudah menonton The Secret? Agar lebih memudahkan Anda, saya kutip dari berbagai website aplikasi Hukum Ketertarikan:
1. Apa yang kita inginkan dan tidak kita inginkan - akan diwujudkan, jadi sebaiknya kita fokus pada apa yang kita inginkan.
2. Karena tidak ada batas atas apa yang dapat kita wujudkan, kita tidak perlu perlu membatasi diri karena kondisi kita sekarang. Kita bisa menjadi sukses seperti orang lain. Carilah tokoh panutan Anda untuk sukses.
3. Cintailah diri Anda sendiri dulu, baru Anda bisa mewujudkan/menarik semua keinginan Anda.
4. Selalu lihat bahwa setiap orang baik adanya. Berhentilah mencari kesalahan orang. Lihat potensi setiap orang, potensi setiap situasi, potensi diri sendiri.
5. Masa ini adalah perwujudan pikiran kita masa lalu, masa depan adalah perwujudan pikiran kita masa kini. Tanyakan pada diri sendiri apa yang mau dicapai dalam 1, 2, 3, 5 tahun lagi, visualisasikan, maka pikiran akan mencari jalan untuk mewujudkannya.
6. Jalanikan praktek The Secret dengan gembira! Nikmatilah! Andalah pencipta hidup Anda!
7. Buatlah catatan tentang hal-hal yang Anda inginkan, reviewlah beberapa hari sekali, tambahkan keinginan Anda bilamana ada, dalam kebahagian dan kegembiraan.
8. Jangan melihat suatu peristiwa dalam kontek kondisi terburuk, tapi apa yang bisa dicapai dan hikmah apa yang bisa dipetik dari suatu kejadian.
9. Apabila teman Anda sukses, rasakan dan rayakan sukses seolah-olah itu sukses Anda yang akan datang. Setiap kali menghadiri acara perayaan sukses siapapun, jangan cuma berpikir orang tersebut beruntung, tapi yang beruntung adalah Anda, karena bisa turut merasakannya sekarang, dan mewujudkannya nanti.
10. Hadirilah pameran perumahan, pameran mobil, pameran teknologi, berbahagialah karena Anda diberi kesempatan untuk mencobanya dan bervisualisasi.
11. Orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin, orang yang sedang-sedang saja juga akan terus hidup seperti itu bilamana tidak merubah cara pandangannya. Bila kekayaan yang Anda inginkan, pakailah pola pemikiran orang kaya. Gunakan visualisasi 'The Secret to Riches' sebagai penguat keinginan Anda.
12. Bahwa ada keinginan Anda yang belum terwujud, bukan karena tidak dikabulkan, tapi karena Anda belum siap menerimanya, kita belum satu frekuensi dengan keinginan kita. Ada tindakan yang harus kita lakukan agar suatu keingingan cepat terwujud.
13. Bila kita sudah mempunyai tujuan yang akan dicapai, ide-ide akan datang sendiri di saat yang tidak kita sangka, biasanya saat-saat santai, untuk itu sebaiknya kita punya catatan kecil ide-ide. Bahwa Jack Canfield menemukan ide buku 'Chicken Soup for the Soul' di saat mandi, adalah sama seperti saat Newton menemukan Hukum Gravitasi saat duduk di bawah pohon apel, Einstein memikirkan Teori Relativitas saat sedang beristirahat karena demam, Archimedes berteriak Eureka menemukan ide saat sedang mandi juga.
14. Dalam menjalankan Hukum Ketertarikan, kita dipandu oleh perasaan kita. Cetaklah tabel Sistem Panduan Perasaan, tempel dan pastikan bahwa perasaan kita senantiasa menuju level positif.
15. Buatlah papan visi, tempelkan semua keinginan Anda, baik itu rumah, mobil, kekayaan, di tempat yang selalu terlihat setiap harinya. Hal ini akan membantu Anda melepaskan sinyal yang terus menerus untuk mewujudkannya.
16. Jika kita tidak bisa atau sering lupa bersyukur, ambil sebuah batu, masukkan ke saku. Setiap kali menyentuh batu itu, ingatlah untuk bersyukur, berterimakasih atas apa yang sudah ada.
17. Berliburlah, jangan bebani hidup Anda dengan pekerjaan terus menerus, karena ide-ide cemerlang baru akan muncul saat-saat santai. Berwisatalah, carilah cara pandang baru.
18. Bangun tidur, mulailah hari baru Anda dengan kebahagiaan, bilamana perlu, downloadlah 'The Secret to You' ke handphone atau burn ke CD, visualisasikan setiap hari untuk hari yang indah dan Anda akan bisa mencapai segalanya.
19. Alam semesta menyukai kecepatan, kalau diberi kesempatan, jangan ragu-ragu, jangan ditunda, segeralah bertindak, maka keinginan Anda akan semakin cepat terwujud.
20. Apa gunanya menonton berita kriminalitas dan membaca berita kriminalitas, sori saja, tidak ada gunanya, Anda bahkan tidak mendapat apa-apa ketika menbawa berita ini kepada teman-teman Anda. Semakin banyak kriminal yang dibaca, semakin banyak beritanya, semakin banyak kejadiannya. Kriminalitas menarik kriminalitas. Untuk menjaga pikiran positif Anda, tidak perlu membaca berita atau menonton berita kriminalitas, lebih baik mengisi waktu Anda dengan bacaan/tontonan pengembangan diri.
21. Bila Anda tidak suka kejahatan, promosikanlah kebaikan! Bila Anda tidak suka kemiskinan, carilah kekayaan, selalu ambil tindakan ke arah yang positif atas semua keadaan di dunia.
22. Bila Anda ingin cepat belajar The Secret, tontonlah The Secret dengan teman atau kerabat atau rekan Anda. Anda tidak akan menyadari bahwa begitu banyak ide dari setiap orang yang dikenalkan dengan The Secret dapat membantu hidup Anda menjadi lebih bahagia dan sukses. Anda akan sangat bersyukur bilamana banyak orang yang bisa Anda bantu mencapai kehidupan yang diinginkan!



Baca Selengkapnya......

Hukum Tarik Menarik ( The Law of Attraction )


Sejak debutnya tahun 2006, Film The Secret menuai berbagai pujian dan juga kontroversi.

Film ini mengangkat tema tentang mengapa sebagian kecil orang menuai sukses fenomenal, sementara sebagian besar lainnya berkutat dalam naik turun problematika tanpa juntrung.

Boleh di bilang, film ini adalah film pertama di dunia yang mengupas tentang bagaimana sistematika "program" pikiran dan perasaan manusia bekerja menarik berbagai hal, baik positif maupun negatif, kedalam hidup kita.

Istimewanya, film ini tidak sekadar mengupas mengapa-nya, tapi juga bagaimana supaya kita dapat memperbaiki "program" tersebut. Step by Step.

Berikut ini rangkuman tentang obyektifitas dari film ini. Kita tak usah melihat siapa bintang-bintang di film ini, yang sudah pasti sukses dan terkenal. Kita fokuskan pada konsep dan paradigma yang dibawakan film ini kehadapan anda.

Masalah yang diangkat...

Kalau anda menyimak film tsb, mulai diawal film dipaparkan secara gamblang tentang mengapa sebagian dari kita sering tidak mendapatkan apa yg kita harapkan, tapi malah mendapatkan apa yg kita takutkan.

Sederhana saja, karena kita secara naluriah berfokus pada hal yang kita takutkan. Sebagai contoh, kita berharap pada pekerjaan yang baik dan kondusif, tapi secara diam-diam, kita menyimpan kecemasan yang terkadang menjadi-jadi, takut akan pekerjaan yang berat, dijejali deadline dan tekanan. Ehh, ternyata apa yang kita takutkan sedikit banyak menjadi kenyataan.

Hal inilah yang dikatakan oleh film tersebut sebagai bagian dari pendidikan yang harus direformasi.

Kita harus mulai memfokuskan pikiran dan hati, pada apa yang benar-benar kita inginkan. Masalahnya kebanyakan dari kita tak tahu apa yang benar-benar kita inginkan, atau tidak mau karena takut kecewa jika tidak tercapai. Dan kita mulai menggunakan alasan "bersikap realistis" sebagai benteng pertahanan.

Masih menurut film tersebut, tak ada yang salah dengan prinsip apa sudah kita pegang dan jalani selama ini, hanya saja, jika memang ingin merevolusi kehidupan pribadi menjadi jauh lebih baik, mari keluar dari zona kenyamanan yang membatasi.

Inilah yang disebut sebagai "Law of Attraction" atau Hukum Tarik-Menarik. Orang positif menarik orang positif lainnya, pebisnis menarik pebisnis lainnya, orang-orang dengan kesenangan serupa saling menarik, bahkan di tingkat atomik, sub-atom yang memilik tingkat energi serupa saling menarik membentuk struktur atom hingga molekul.

Lebih lanjut lagi, perasaan negatif menarik hal negatif seperti stress dan penyakit. Anda tentu pernah baca, ada riset menyatakan bahwa 3 penyakit pembunuh manusia paling populer abad ini dimulai dari stress dan pola hidup negatif.

Ya kembali lagi, itu semua kekuatan dari Hukum Tarik Menarik, hukum universal di alam semesta ini selain hukum gravitasi dan hukum kuantum serta hukum relativitas.

Dibagian selanjutnya dari film tersebut, kita diajak membuka paradigma bahwa kita masing2 pribadi adalah pusat gravitasi bagi kehidupan kita sendiri. Kita, dengan hukum tarik menarik, membuka medan gravitasi pada hal-hal yang kita fokuskan, baik secara sadar ataupun tidak. Jadi kendalikan medan gravitasi anda.

Dan yang lebih dalam, tapi hal ini agak sensitif, adalah mengenai nasib. Secara implisit, film ini menyatakan bahwa nasib tak lain adalah produk dari hukum tarik menarik dan gravitasi pribadi setiap individu.

Saya sendiri cukup tergugah mendapati bahwa film ini tanpa tedeng aling-aling membahas mengenai nasib, karena bukan hanya di indonesia, di seluruh dunia pun, konsep tentang nasib adalah hal yang sensitif. Sebagian besar orang merasa kurang nyaman jika konsep pribadi mereka tentang nasibnya diusik.

Karena, umumnya orang tidak akan menerima begitu saja jika seseorang berkata : "Hei, nasibmu sial seperti ini karena kamu sendiri yang menciptakan daya tarik gravitasi kesialan akibat cara berprasangka dan berpikirmu yang negatif". Tak ada seorangpun yang sengaja menarik hal-hal kurang beruntung dalam kehidupan mereka. Saya pribadi berpikir bahwa bahasan tentang nasib dalam film ini perlu direvisi agar tidak terlalu gamblang. Tapi apa boleh buat, mari kita fokuskan pada kenyataan bahwa film ini membawa niat baik agar kita dapat hidup lebih berkelimpahan dan bahagia.

Solusi yang diberikan (setidaknya dipaparkan dengan apik)...

Tentu saja selain membahas berbagai masalah dan kenyataan yang terjadi, mereka membuka pengetahuan, bagaimana cara menata kembali berbagai "program" kehidupan kita menjadi lebih baik. Walaupun tidak terlalu detail, tapi patut diacungi jempol, karena kita tidak harus terlebih dahulu ikut mengikuti seminar2 transformasi kepribadian untuk mengetahui bagaimana caranya.

Setidaknya film ini memberikan peta jelajah pada kita dari mana harus memulai, apa yang harus dilakukan, yang sebagian besar dapat kita penuhi dengan berkunjung ke toko buku atau ke website TeknologiOtak.com (sedikit promosi). Tentunya menggunakan teknologi dari TeknologiOtak.com (MindSound) atau mengikuti seminar semacam dari Katahati Institute dapat menjadi nilai plus, walaupun tidak wajib.

Pertama, dimulai dari pikiran (otak), mulai dengan memfokuskan pikiran pada hal yang positif. Tidak perlu rumit, cukup dengan mengganti sudut pandang berpikir. Pikiran negatif dan positif itu seperti dua sisi mata uang, tidak jauh, hanya tinggal membalik. Misalnya, pikiran negatif tentang deadline pekerjaan yang membebani, bisa kita ganti secepat kilat menjadi sebuah tantangan menarik dan menjanjikan untuk mendapatkan pengalaman dan kesempatan promosi karir atau bonus. Tapi pikiran belum cukup, berikutnya lebih penting...

Perasaan (hati-bawah sadar), yang kedua, lebih penting. Anda tidak dapat bertahan lama berpikiran positif, jika perasaan di benak masih direcoki dengan ketakutan-cemas-amarah. Sebaliknya, jika perasaan dalam arah positif, maka pikiran positif lebih mudah muncul dan semi-permanen. Begitu pikiran dapat diganti ke arah positif, segera lakukan peralihan perasaan kearah yang sama, yaitu positif. Rasakan perasaan bahagia yang pernah anda rasakan, kemudian perbesar perasaaan itu dengan pikiran positif yang diprogram. Misalnya anda pernah merasakan bahagia saat mendapat penghargaan atas prestasi, ingat kembali dalam hati perasaan itu, rasakan, dan perbesar dengan pikiran positif yang tadi diprogram.

Ketiga dan yang paling penting, adalah Menerima (spiritual). Orang jawa tengah jaman kakek kita sering bilang, kalo orang bisa hidup "nerimo" ikhlas, maka sandang pangan lahir batin bisa tentram. Ada benarnya. Hanya saja, hidup "nerimo" apa adanya tidak lagi cukup di abad ini. Hidup "nerimo" abad ini harus dilengkapi dengan kemampuan otak berpikir kreatif positif dan mengelola perasaan secara efektif. Jika konsisten, hasil yang dipetik adalah ketentraman yang berkelimpahan.

Menerima yang dimaksud adalah bersyukur serta menikmati apa yang telah dilakukan seolah-olah telah memperoleh apa yang diinginkan. Memang tidak dapat diukur dengan angka mengenai kadar dari penerimaan ini, tapi pembuktian dari banyak sampel personal menunjukkan bahwa kemampuan menikmati sesuatu dan merasa seolah-olah telah mendapatkan hasilnya, pada suatu waktu yang random, memberikan hasil final yang jauh lebih efektif dan optimal serta mendekati ekpektasi awal walaupun tidak persis sama. Semacam mistis memang, tapi saya yakin suatu saat, para scientist --dan saya juga berharap ikut serta-- dapat menemukan tolak ukur yang mendekati keakuratan.


( Sumber : Rangkuman Artikel bp Hartadi Eko Pradigdo, CEO Teknologi otak.com )


Baca Selengkapnya......